Rabu, 19 Juni 2013

Laporan Hasil Penelitian Pertama




STUDY MENGENAI KERUPUK JANGEK
( Penelitian Terhadap Produksi dan Pendistribusian Kerupuk Jangek di Kec.Pasir Putih Kota Jambi )


TUGAS AKHIR SEMESTER IV
Disusun Memenuhi Tugas Akhir Semester IV
Dalam Mata Pelajaran Sosiologi



Oleh Kelompok V

Robby Mardino J
Rudi Haryanto
Silvia Ulandari
Triana Wulandari
Windy Desisca
Yessy Cahyani



Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Kota Jambi
Tahun Ajaran 2013/2014


Halaman Pengesahan


            Karya ini telah mengalami berbagai tahap penyelesaian dan telah disahkan oleh pihak dibawah ini :
















            Diketahui                                                                              Menyetujui
Kepala Sekolah SMA N 6                                                           Guru Pembimbing
                                                                                                                       
                                                                                                           


H. Acep Sutoyo, S.Pd MPd                                               Drs. H. Solihin Ramsis, M.Fil. I
NIP 196405101986021005                                                    NIP 195505057984011003



KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Penelitian ini sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas akhir semester IV dalam mata pelajaran Sosiologi yang berjudul Usaha Kerupuk Jangek.

Kami mengakui laporan ini belum sempurna dan mengalami berbagai hambatan serta kendala, terutama pada saat proses pengumpulan data, pelaksanaan perbaikan, dan kelengkapan bahan penunjang pembelajaran. Sejalan dengan itu, kami dengan senang hati menerima segala macam kritik dan saran guna penyempurnaan laporan ini.
Melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada :
1.      Drs.H.Solihin Ramsis, M.Fil.I selaku guru pembimbing.
2.      Bapak Matahari selaku pemilik usaha.
3.      Ibu Melati selaku narasumber.
4.      Rekan-rekan sejawat yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan laporan ini.

Akhir kata semoga Allah SWT selalu memberikan hidayah dan petunjuk, hingga menyelesaikan laporan ini dan kita dapat memperoleh hasil yang diinginkan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.



                                                                                                            Jambi, 22 April 2013
                                                                                                            Penulis






DAFTAR ISI
                                                                                                                        Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL.............................................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN (GRAFIK, PENDAHULUAN, GAMBAR)...............................xi

BAB I             PENDAHULUAN .....................................................................................1
A.    Latar Belakang Masalah........................................................................1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................4
C.     Tujuan ..................................................................................................6
D.    Manfaat.................................................................................................8

BAB II                        TINJAUAN KEPUSTAKAAN................................................................15

BAB III          METODOLOGI PENELITIAN...............................................................16
A.    Variabel Penelitian..............................................................................16
B.     Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel...............................20
C.     Alat Pengumpulan Data......................................................................22
D.    Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................25

BAB IV          HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................26

BAB V            KESIMPULAN DAN SARAN................................................................28

DAFTAR KEPUSTAKAAN...........................................................................................29

LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di Indonesia, industri pangan sering dipandang sebelah mata. Beberapa makanan tradisional yang dikerjakan oleh pengusaha-pengusaha kecil banyak yang hanya sekedar mengemas dan melupakan fungsi-fungsi dari sebuah kemasan dalam persaingan pasar saat ini. Padahal di era global ini, pesaingan dagang semakin ketat dengan masuknya produk-produk  asing dengan kemasan yang menarik dengan harga bersaing, membuat produk indonesia kalah bersaing dalam mendapatakan kepercayaan dari konsumen akan kualitas produk.
Kerupuk  adalah salah satu makanan khas Indonesia yang sangat diminati banyak orang baik dari golongan menengah kebawah hingga menengah ke atas, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Kerupuk dibuat dari bahan-bahan sederhana tapi membuat setiap makanan terasa lengkap. Sebenarnya kerupuk adalah makanan ringan, tapi ternyata peluang berbisnis kerupuk sangat besar. Tidak heran sampai saat ini bisnis kerupuk masih banyak diproduksi dan peminatnya semakin banyak. Kerupuk jangek adalah makanan olahan warisan nenek moyang asli Indonesia, umumnya kerupuk ini kebanyakan hanya dikenal oleh masyarakat sumatera dan jawa, dengan perkembangannya yang begitu pesat kini kerupuk jangek bisa kita temukan dimana saja . Melihat dari kebiasaan konsumsi masyarakat Indonesia yang menggunakan kerupuk sebagai pelengkap makanan, menjadikan suatu gagasan awal dalam menciptakan suatu kegiatan usaha terhadap kerupuk.
Pada umumnya, kulit merupakan bagian dari hewan yang kurang di manfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan baku pangan, namun kulit dapat diolah kembali menjadi makanan sehingga menjadikan suatu kesempatan untuk melakukan kegiatan usaha dalam pembuatan kerupuk jangek dan berpeluang besar untuk memasuki perdagangan dipasar. Dengan melihat berbagai tingkah laku konsumen yang berbeda – beda khusus mengenai kualitas dan rasa menjadikan dasar pemikiran dalam melakukan diversifikasi pada kerupuk jangek. Hal tersebut diramalkan dapat menaikan nilai keuntungan yang optimal dari penjualan kulit sebelumnya.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan titik tolak dari latar belakang tersebut, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : ” Bagaimana Perintisan Usaha Kerupuk Jangek?  

C.  Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui karakteristik usaha  pembuatan kerupuk jangek.

D.  Manfaat Penelitian
1.    Untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pengusaha kerupuk jangek dan mencari bagaimana upaya penyelesaian masalah tersebut.
2.   Sebagai sumber bacaan dan motivasi bagi para pembaca.
3.    Penulis dapat belajar bagaimana melaksanakan penelitian dan membuat karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir di Semester IV.

E.  Pembatasan Masalah

a. Tempat         :

Lokasi pembuatan kerupuk jangek ini berada di kecamatan pasir putih.  Dengan modal awal Rp. 300.000,00  dan masih menggunakan peralatan masak sendiri yang dikerjakan oleh 3 orang pegawai serta masih dikerjakan oleh keluarga sendiri.

b. Jenis usaha  :

Industri kerupuk rumahan, dalam hal ini jenis  kerupuk yang sedikit diproduksi adalah kerupuk jangek. Kerupuk  ini dibuat dari kulit kerbau atau sapi dan diproses dalam waktu yang tidak terlalu lama tapi memiliki nilai jual yang lumayan  dan diminati banyak orang.



c. kegiatan       :

Proses pembuatan kerupuk dari bahan mentah hingga menjadi kerupuk siap jual dan konsumsi. Waktu operasional dari senin sampai sabtu, mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB  mengolah bahan baku berupa kulit sehingga menjadi kerupuk siap goreng, Pukul 15.00 WIB menggoreng kerupuk hingga siap di kemas,  dan malam hari dilakukan proses pengemasan kerupuk. Kegiatan produksi sangat dipengaruhi oleh cuaca, ketika cuaca tidak bersahabat maka proses penjemuran kulit akan terganggu dan memerlukan waktu lama.






















BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN


Makanan adalah hasil dari proses pengolahan bahan pangan (tumbuhan atau hewan) yang dimakan oleh makhluk hidup untuk memberi tenaga dan nutrisi. Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan lain-lain. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda-beda, setiap gizi mengandung fungsi yang berbeda pula. Dapat dipastikan bahwa di setiap negara mempunyai makanan khas masing-masing. Contohnya di Indonesia salah satu makanan khas yang paling diminati adalah kerupuk. Salah satu contoh kerupuk yang sering dikonsumsi yaitu kerupuk jangek.

            Kerupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioca dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Kerupuk bertekstur garing dan  sering di jadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti nasi goreng dan gado-gado. Ada pula kerupuk yang tebuat dari bahan yang bukan terbuat dari tepung tapioca dan campuran udang atau ikan tetapi kerupuk yang terbuat dari bahan dasar kulit kerbau atau sapi yaitu kerupuk jangek.

Kerupuk jangek adalah makanan ringan yang dibuat dari kulit kerbau atau sapi yang diolah secara tradisional dengan resep khas tanpa menggunakan bahan kimia. Kulit adalah bahan baku utama dalam pembuatan kerupuk jangek. Kerupuk jangek yang baik di tentukan dari kualitas kulit yang baik pula. Sebagai seorang pengusaha kerupuk jangek, membedakan kualitas kulit yang akan di olah adalah hal yang multlak  dimiliki. Umum nya kulit yang sering digunakan untuk pembuatan kerupuk adalah kulit sapi dan kulit kerbau.


1.    Kulit Kerbau
Bahan baku yang menjadi pilihan paling utama pengusaha kerupuk jangek adalah kulit kerbau. Tekstur kulit yang lebih tebal menjadi alasan mengapa kulit ini lebih banyak disukai. Untuk membersihkan kulit ini bukan lah hal yang terlalu sulit. Dikarenakan kulitnya yang tebal, sewaktu direbus dan dibersihkan kulit ini tidak mudah menggulung sehingga tidak terlalu menyusahkan. Selain itu, hasil penggorengan kulit kerbau akan mengembang lebih besar dibandingkan dengan hasil penggorengan kulit sapi.


2.    Kulit Sapi
Tidak sedikit para pengusaha kerupuk jangek yang menggunakan bahan baku dari kulit sapi. Harga kulit sapi yang lebih murah dibandingkan kulit kerbau menjadi daya tariknya. Karena harga nya yang lebih murah, tentunya ini akan sedikit lebih menguntungkan. Oleh karena itu walaupun pengerjaan untuk mengolahnya lebih sulit tetapi itu tidak menjadi hal besar bagi para pengusahanya. Tidak jarang kerupuk jangek dari kulit sapi juga mempunyai penggemar tersendiri.















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

  1. Variable Penelitian
Pada kesempatan ini penulis mencoba meneliti usaha pembuatan kerupuk jangek sebagai sarana dalam pembelajaran dan motivasi dalam dunia wirausaha. Dengan penelitian ini diharapkan agar dapat membawa dampak dan perubahan yang baik bagi penulis.

  1. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1.      Populasi yang ada dalam penelitian membahas mengenai cara memproduksi dan memasarkan kerupuk jangek.
2.      Sampel dari hasil penelitian yang penulis lakukan adalah pengolahan kulit dari bahan mentah menjadi kerupuk jangek siap pasar.
3.      Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan media wawancara melalui berbagai sesi tanya jawab dengan narasumber dan melakukan praktek langsung ke lapangan.

  1. Alat Pengumpulan Data
Seluruh data penelitian dikumpulkan menggunakan alat bantu berupa  camera dan handphone, data tersebut berbentuk photo-photo dan rekaman video.

  1. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.      Penelitian dilakukan di rumah bapak Matahari dan Ibu melati yang terletak di Jl.Ihwayudi Rt.09 No.102 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan.
2.      Penelitian dilakukan selama satu minggu sejak tanngal 11 s/d 17 Maret 2013.





BAB IV
PEMBAHASAN

Berbisnis kerupuk jangek menjadi pilihan Bapak Matahari (50) dan Ibu Melati (45) sejak tahun 1990, sebelum menjadi seorang pengusaha kerupuk pak Matahari adalah seorang kayawan di salah satu perusahaan  showroom motor dan ibu Melati adalah seorang ibu pekerja di industry kerupuk jangek. Selama menjadi seorang pegawai, pak Matahari bersama istri juga  mulai memberanikan diri untuk membuat kerupuk jangek sendiri yang awal mulanya dijual dari mulut ke mulut. Modal awal pak Matahari ± Rp. 300.000,00 yang digunakan untuk membeli bahan baku, sedangkan peralatan yg dipakai masih berupa kuali yang sehari-hari digunakan oleh ibu Melati untuk memasak. Lama-kelamaan usaha mereka menghasilkan keuntungan, akhirnya pak Matahari berhenti menjadi pegawai dan mulai menekuni bisnis kerupuk jangek miliknya, dari situ pak Matahari dan Ibu Melati bertekad untuk menambah modal dan merekrut pegawai.
Usaha dan kerja keras bapak 2 orang anak ini akhirnya membuahkan hasil. Sedikit demi sedikit pak Matahari membeli peralatan yang dibutuhkan untuk keperluan usahanya. Awal mula pak Matahari menekuni bisnis ini hanya bersama keluarga tetapi pada saat ini Pak Matahari mempunyai 3 orang karyawan  yang khusus bertugas untuk mengolah kerupuk dari bahan mentah menjadi kerupuk siap dikonsumsi. Mereka tinggal di rumah pak matahari dan diberikan kamar masing-masing bahkan makan pun ditanggung. Kerupuk kemudian di kirim kepada para pembungkus yang masih bersaudara dengan Ibu Melati. Tiap karyawan   memiliki upah yang berbeda kalau karyawan tetap upahnya Rp. 1.000.000,00- / bulan, sedangkan karyawan pembungkus kerupuk  Rp.2000/100 bungkus kerupuk. Adapun kerupuk yang di hasilkan dalam sehari sebanyak 2000 bungkus.
Produksi kerupuk ini menghabiskan  Rp. 1.200.000 untuk membeli kayu bakar per bulan  dan  dan 1 tabung gas 3kg dalam waktu 10 hari sekali. Sedangkan untuk bahan baku bapak Matahari biasanya mendapat bahan baku kulit dari langganannya di pasar, jika di pasar susah mendapat kulit terkadang ada juga orang dari luar kota Jambi mengantarkan kulit untuk langsung ke tempat usahanya. Dikarenakan terbatasnya bahan baku jadi tidak setiap hari pak Matahari bisa mendapatkan bahan baku pembuatan kerupuknya, dalam satu minggu pak Matahari hanya bisa 3 kali mendapatkan kulit.  Keuntungan bersih yang dihasilkan dari produksi kerupuk ini sekitar 6 juta/bulan. Dari keuntungan yang dihasilkan saat ini pak Matahari dan ibu Melati bisa membeli sebuah rumah dan lahan produksi sekaligus tempat yang tadinya hanya bisa disewa. Beliau juga berhasil menyekolahkan semua anaknya sampai tingkat Sarjana.
Bisnis kerupuk pak Matahari tidak selalu berjalan mulus, pak Matahari dan istri awalnya mengalami kerugian yang disebabkan karena kesalahan dalam menggoreng kulit sehingga kerupuknya tidak bisa mengembang. Tapi cobaan itu tidak membuat  pak Matahari kecewa, pak Matahari tetap optimis untuk melanjutkan usahanya. Dengan kegigihan keduanya dalam merintis usaha, akhirnya pak Matahari memperoleh bantuan dari Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berasal dari pemerintah Kota Jambi dan melanjutkan usahanya hingga saat ini. Salah satu pegawai pak Matahari yaitu Alim asal Pandeglang yang sudah lama bekerja mengaku senang bisa bekerja dengan pak Matahari dan istri, karena selain pak Matahari membebaskan jam kerja pegawai, pak Matahari dan istri juga menganggap para pegawainya seperti keluarga sendiri, malah ada juga pegawai yang menemukan jodoh dan menikah di jakarta dan juga tinggal di mes. Alim pun mengaku jika ia akan mengikuti jejak pak Matahari suatu saat nanti, jika sudah terkumpul modal dan mengerti dunia wirausaha.

Adapun proses pembuatan kerupuk jangek adalah sebagai berikut :
1.     Rebus kulit sapi/kerbau dengan air yang tidak terlampau panas selama 2 jam
2.     Angkat kulit dan tiriskan, kemudian kerik bulu  sapi/kerbau menggunakan pisau
3.     Pastikan kulit sudah bersih dari bulu, kemudian cuci dengan bersih
4.     Potong kulit menjadi kotak-kotak sesuai dengan ukuran
5.     Jemur potongan-potongan kulit di tempat yang terkena panas matahari
6.     Agar kulit tidak berbau, taburi garam diatas kulit yang di jemur
7.     Setelah kering, goreng kulit dengan minyak goreng yang hangat (diletus) dan aduk terus-menerus selama 2 jam sampai kulit terlihat mengeambang di permukaan minyak.
8.     Angkat kulit yang telah diletus, kemudian masukkan kedalam minyak goreng yang sudah panas.
9.     Setelah kulit mengembang, tiriskan dari minyak dan segera masukkan kedalam   plastik besar agar tetap renyah.
10.    Kerupuk jangek siap untuk dikemas dan di jual

Kerupuk-kerupuk jangek buatan pak Matahari di bawa dan dipasarkan istrinya ke Pasar Talang Banjar Kota Jambi. Kerupuk-nya tidak di edarkan ke warung-warung karena kerupuk jangek Ibu Melati sudah memiliki pelanggan tetap yang membeli dengan-nya dan itu pun selalu habis terjual. Kebanyakan yang mengambil kerupuk jangek Ibu Melati adalah orang-orang dari rumah makan. Selain itu pak Matahari juga menerima pesanan kerupuk untuk partai besar atau kecil, seperti pesta pernikahan, khitanan, atau acara-acara lain. Pak Matahari dan istri juga masih melayani pembeli yang langsung datang kerumahnya seperti saat baru memulai bisnis ini. Tips-tips kerupuk Jangek  Ibu Melati masih diminati hingga saat ini karena pak Matahari selalu menjaga kualitas dan kuantitas kerupuk yang diproduksinya, namun yang sangat di sayangkan pak Matahari belum memberikan nama merk untuk kerupuk produksinya. Hanya saja kalau di kalangan pasar Talang Banjar Kerupuk Jangek pak Matahari terkenal dengan sebutan Kerupuk Jangek Melati, sama seperti nama istri nya.














BAB V
PENUTUP


A.  Kesimpulan

Memulai bisnis kerupuk sebenarnya tidak terlalu sulit, paling tidak siapapun yang mau terjun langsung di bisnis ini harus mempunyai sifat pantang menyerah, mengerti harga pasar dan modal yang digunakan untuk awal mula memulai bisnis tersebut tidak terlalu mahal. Yang paling penting dalam wirausaha adalah niat dan punya keinginan untuk maju. Seperti yang dilakukan pak Matahari dan istri, walaupun usaha mereka tertimpa berbagai kendala tapi mereka tetap yakin bahwa bisnis yang mereka geluti akan tetap bertahan dan bisa maju seperti yang mereka harapkan. Jadi kalau mereka bisa kita semua pasti bisa.


B. Saran
1. Pada kegiatan usaha perlu di tingkatkan kebersihan dalam rangka mempertahankan kualitas kerupuk jangek sehingga pengolahan kerupuk jangek dan kesehatanya akan lebih terjaga.
2. Berdasarkan hasil penelitian ini sebaiknya bapak Matahari sebagai pemilik usaha mematenkan kerupuk yang di produksinya agar lebih mudah dalam proses pemasaran nya.








LAMPIRAN

DSC00858.JPG     DSC00860.JPG
Foto Rumah Pemilik Usaha                                        Foto Tempat Tinggal Karyawan
DSC00861.JPG
DSC00857.JPG











Foto Tempat Penjemuran Kerupuk                             Foto Pintu Masuk Produksi Jangek

DSC00844.JPG
DSC00849.JPG  
Foto Proses Perebusan Kulit                                       Foto Proses Pembersihan Kulit


DSC00854.JPG
DSC00870.JPG              Foto Proses Pemotongan Kulit                                 Foto Proses Peletupan  Tahap 1

DSC00908.JPGDSC00905.JPG             

Foto Proses Peletupan Siap Goreng    `                      Foto Proses Penggorengan

DSC00911.JPGDSC00914.JPG                                                                           Foto Pak Matahari Mengangkat Jangek                   Foto Jangek Setelah Diangkat

         

DSC00855.JPG                                                                       
Foto Kerupuk Siap KemasDSC00928.JPG                                          Foto Buangan Limbah
DSC00851.JPGDSC00852.JPG
Foto Tempat Pencucian Kulit                                     Foto Tulang-tulang yang Menumpuk

DSC00918.JPG                                               
Foto Saat Mewawancarai Ibu Melati  JangekDSC00876.JPG             Foto Sample Kerupuk



DSC00919.JPGDSC00917.JPG                     Foto Tekstur Kerupuk Jangek                                        Foto Saat Mencicipi Kerupuk Jangek


DSC00922.JPGFoto Bersama Ibu Melati dan kelompok kerupuk jangek


BIODATA KELOMPOK

Nama                           : Robby Mardino J
Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 15 Maret 1996
Kelas                           : XI IPS AM
Alamat                                    : Jl.Dr Sumbiyono Rt.16 No.7 Jelutung Jambi
Hobbi                          : Bermain Sepak Bola




Nama                           : Rudi Haryanto
Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 28 Juni 1995
Kelas                           : XI IPS AM
Alamat                                    : Jl.Lingkar Selatan 1 Rt.03 No.10 Paal Merah Lama
Hobbi                          : Bermain Sepak Bola




Nama                           : Silvia Ulandari
Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 05 Mei 1996
Kelas                           : XI IPS AM
Alamat                                    : Jl.Erlangga 1 Talang bakung Rt.15 No.35
Hobbi                          : Berenang








 

Nama                           : Triana Wulandari
Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 19 april 1997
Kelas                           : XI IPS AM
Alamat                                    : Jl.Budiman Rt.06 No.38 Kel.Budiman
Hobbi                          : Baca Komik



 

Nama                           : Windy Desisca
Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 29 Desember 1995
Kelas                           : XI IPS AM
Alamat                                    : Jl.Kimaja Lrg.Kimaja 4 Rt.21 No.26 Sipin
Hobbi                          : Membaca Novel




Nama                           : Yessy Cahyani
Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 06 Maret 1996
Kelas                           : XI IPS AM
Alamat                                    : Jl.Hayam Wuruk Rt.30 No.35 Jelutung
Hobbi                          : Berenang